Social Icons

Pages

Featured Posts

Sabtu, 03 November 2012

Tips Paling Mudah Menaikkan Pagerank

Cara ini bisa dibilang cara paling mudah tetapi hasilnya menggiurkan. Bukankah ini  yang selama ini kita cari, karena biasanya watak manusia itu pengen mendapatkan sesuatu yang besar dengan kerja yang mudah. Adapun modal pokok yang harus dimiliki bagi mereka yang ingin cepat-cepat naik pageranknya adalah kejujuran, karena kejujuran adalah kunci dari segala macam masalah dan persoalan.
Jika kita mampu jujur dalam melakukan segala sesuatu, sudah barang pasti kesuksesan ada di depan mata kita. Hampir semua agama dan kepercayaan apapun yang ada di dunia ini, mereka semua menyuruh umatnya untuk berlaku jujur. Nah kalau agama saja sudah menyuruh untuk berbuat jujur sudah barang tentu kita dapat menilai betapa kejujuran itu adalah salah satu hal yang paling berharga.  
Mari kita buktikan….apakah konsep kejujuran disini dapat kita gunakan untuk menghasilkan traffic dan popularity yang sangat menawan dari sebuah metode rumit para expert webmaster atau pakar SEO..? Saya percaya kita bisa asal metode ini anda terapkan dengan benar, apabila ini di aplikasikan pada web/blog anda sesuai ketentuan maka:

  • Blog anda akan kebanjiran traffic pengunjung secara luar biasa hari demi hari, tanpa anda harus repot-repot memikirkan SEO atau capek-capek melakukan promosi keberbagai tempat di dunia online.
  • Blog anda juga akan kebanjiran backlink secara signifikan hari demi hari, tanpa perlu repot-repot berburu link keberbagai tempat di dunia internet.

Adapun caranya cukup mudah tinggal mengikuti langkah-langkah berikut :
  1. Buatlah postingan artikel seperti posting saya ini, atau copy-paste artikel ini. Lalu beri Judul sesuka anda (karena itu merupakan SEO buat web/blog anda sendiri).
  1. Sebelum anda meletakkan Link-Link tersebut ditas ke dalam postingan web/blog anda, harap hapus Link nomor 1 , Sehingga link no 1 hilang dari daftar link dan setiap link anda naikkan 1 level ke atas. Yang tadinya no 2 naik menjadi no 1, yang tadinya no 3 menjadi no 2, yang tadinya no 4 menjadi no 3 dan begitu seterusnya. Setelah itu masukkan Link anda pada urutan Paling bawah ( no 15 ).
  2. Ingat!!! Jangan Merubah Urutan daftar link Apabila setiap blogger yang ikut dalam metode ini berhasil di duplikasi ole blogger lain yang akan bergabung, andaikan 5 blogger yang bergabung maka Backlink yang anda dapat adalah Ketika:
Posisi anda 15, jumlah backlink = 1
Posisi 14, jumlah backlink = 5
Posisi 13, jumlah backlink = 25
Posisi 12, jumlah backlink = 125
Posisi 11, jumlah backlink = 625
Posisi 10, jumlah backlink = 3.125
Posisi 9, jumlah backlink = 15.625
Posisi 8, jumlah backlink = 78.125
Posisi 7, jumlah backlink = 390.625
Posisi 6, jumlah backlink = 1.953.125
Posisi 5, jumlah backlink = 9.765.625
Posisi 4, jumlah backlink = 48.828.125
Posisi 3, jumlah backlink = 244.140.625
Posisi 2, jumlah backlink = 1.220.703.125
Posisi 1, jumlah backlink = 6.103.515.625
Dan semua Dari kata kunci yang anda inginkan, bayangkan jika ini bisa berjalan dengan sempurna maka anda akan memperoleh 6.103.515.625 external link yang berasal dari berbagai blog yang anda tidak akan pernah bayangkan sebelumnya. Belum lagi apabila ada pengunjung blog anda dari Link List tersebut diatas maka otomatis anda akan memperoleh traffic ke web/blog anda juga. Ingat!!! Aturuan mainnya, Anda harus memulai dari urutan paling bawah (no 15) sehingga hasil backlink anda bisa Maksimal. Jangan salahkan saya apabila anda tidak mengikuti metode ini dengan benar dan Link anda tiba-tiba berada pada urutan no 1 dan menghilang pada Link daftar. Jadi mulai lah pada urutan paling bawah(no 15). Bisakah Anda melakukan tindakan tidak fair atau tidak jujur dengan menyabotase metode ini, misalkan saja “menghilangkan semua link asal” lalu di isi dengan link web/blog anda sendiri…? ….Bisa, dan metode ini menjadi tidak maksimal. Kejujuran adalah strategi/politik terbaik…..Tapi saya yakin bahwa kita semua tak ingin menjatuhkan kredibilitas diri sendiri dengan melakukan tindakan murahan seperti itu…
Catatan : Silahkan anda copy paste artikel ini. Boleh juga anda berkreasi dengan memberi sedikit basa basi terlebih dahulu atau dengan mengubah beberapa bagian dari artikel tanpa membingungkan pembaca anda. Semoga metode ini bisa berjalan sesuai harapan kita bersama.

Minggu, 30 September 2012

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW


Salah satu model pembelajaran kooperatif yang bisa digunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu type Jigsaw yang dikembangkan oleh Aronson et al. Menurut Lie (2002). Dalam teknik ini guru harus memperhatikan pengetahuan dan pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan pengetahuan dan pengalaman itu, agar bahan pelajaran agar lebih bermakna. Siswa juga harus bekerjasama dengan siswa lain dalam suasana gotong-royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Pembelajaran kooperatif model jigsaw merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Dalam model belajar ini terdapat langkah-langkah dalam penyelenggaraannya dimana siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan pertimbangan tertentu (Isjoni. 2009).
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model jigsaw yang dikembangkan sebagai berikut:
  1. Para siswa didalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing terdiri dari 4 atau 6 orang anggota dan tiap kelompok mempunyai anggota heterogen. baik dan segi kemampuannya maupun karakteristik lainnya, kelompok ini disebut kelompok asal.
  2. Guru menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk tugas yang berbeda kepada setiap siswa dari kelompok asal, yang akan dikerjakan di kelompok ahli
  3. Setiap siswa dari kelompok asal pergi untuk membentuk kelompok ahli setiap siswa yang mendapatkan tugas yang sama berkumpul untuk mendalami materi atau tugas secara maksimal. .
  4. Setiap siswa yang berada di kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan mengajarkan materi atau tugasnya kepada anggota kelompok lain.
  5. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pelajaran yang telah didiskusikan.
  6. Guru memberi tes akhir untuk siswa secara individu.
  7. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan peningkatan hasil belajar.

TEKNIK DAN TUJUAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Teknik belajar mengajar mencari pasangan (Lorna Curran. 1994) teknik belajar mengajar bertukar pasangan, teknik belajar mengajar berpikir berpasangan berempat (Tink-Pair-Share) teknik belajar mengajar berkirim salam dan soal. teknik belajar mengajar kepala bernomor (Spancer Kagan.1994) teknik belajar mengajar kepala bernomor berstruktur. teknik belajar mengajar dua tinggal dua tamu (Spencer Kagan, 1992) teknik belajar mengajar keliling kelompok.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerjasama dalam merumuskan suatu konsep alternatif pemecahan masalah terhadap materi yang dipelajari untuk mencapai tujuan bersama.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. yaitu :
Hasil Belajar Akademik Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup berbagai tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.
  1. Penerimaan Terhadap Individu
  2. Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan tes, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dan berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif, saling belajar dan saling menghargai satu sama lain.
  3. Pengembangan Keterampilan Sosial 
Tujuan penting ketiga, pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena kooperatif adalah miniatur dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. "model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaknya tiga tujuan penting pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan sosial”(Ibrahim, Muslimin et.al 2000:7).
Menurut Yadi Rohyadi (2003:5) "pembelajaran kooperatif adalah suatu kondisi pembelajaran yang dengan segala upaya setiap individu mendukung dan didukung individu lainnya dalam pencapaian tujuan".
Menurut Muslimin Ibrahim, et. al (2000:10) pembelajaran kooperatif dilaksanakan mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut:
  1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran.
  2. Menyampaikan informasi.
  3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
  4. Membantu siswa belajar dan bekerja dalam kelompok.
  5. Evaluasi atau memberikan umpan balik.
  6. Memberikan penghargaan.
Menurut Roger dan David Jhonson (Anita Lie 2002:31-34) untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan sebagai berikut:
  1. Saling ketergantungan positif adalah sifat yang menunjukkan saling ketergantungan satu terhadap yang lain di dalam kelompok secara positif, keberhasilan kelompok sangat ditentukan oleh peran serta anggota kelompok.
  2. Tanggung jawab perseorangan, yaitu setiap individu didalam kelompok mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah dalam kelompok.
  3. Tatap muka. yaitu setiap anggota kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. karena hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada pemikiran satu kepala saja.
  4. Komunikasi antar anggota. unsur ini menghendaki agar para siswa dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunukasi.
  5. evaluasi proses kelompok. waktu evaluasi tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok. tetapi bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali melakukan pembelajaran.
Menurut Anita Lie (2002:12) "pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur".
Sementara itu Hilda Karli dan Oditha R. Hutabarat (2007:113) mengatakan bahwa "pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar". Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua atau lebih siswa untuk memecahkan masalah.

FREE DOWNLOAD

  • Media Audio Visual
  • Tujuan, Manfaat dan Langkah-langkah Pembelajaran Q...
  • Konsep Dasar Quantum Reading
  • Evaluasi Pembelajaran Membaca dengan Penerapan Qua...
  • Media Pembelajaran Quantum Reading
  • Jenis dan Ragam Drama
  • Manfaat dan Pengembangan Audiolingual Drama
  • Metode Audiolingual Drama
  • Metode Contextual Teaching and Learning (CTL)
  • Metode Cooperative Sript
  • Kelebihan dan Kekurangan Metode Discovery
  • Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Discovery
  • Metode Discovery
  • KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE JIGSAW
  • LANGKAH-LANGKAH METODE JIGSAW
  • Lima Unsur Pembelajaran Cooperative Learning
  • METODE JIGSAW
  • Metode Quantum Writing
  • Langkah-langkah dan Kelebihan serta Kekurangan Met...
  • Metode Resitasi
  • MODEL PEMBELAJARAN
  • Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Group Invest...
  • LANGKAH-IANGKAH GROUP INVESTIGATION
  • PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
  • Quantum Teaching
  • Langkah Pembelajaran K-W-L
  • Tujuan dan Prosedur K-W-L (KNOW, WANT, LEARN)
  • Strategi K-W-L (KNOW, WANT, LEARN)
  • PENERAPAN TEKNIK ALFA PADA KOMPETENSI DASAR MENULI...
  • KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEKNIK ALFA
  • LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN TEKNIK ALFA
  • TEKNIK ALFA
  • PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
  • TEKNIK DAN TUJUAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
  • PEMBELAJARAN KOOPERATIF
  • LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN TEKNIK DISCUSSION START...
  • KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TEKNIK DISCUSSION STARTER...
  • TEKNIK DISCUSSION STARTER STORY
  • Kekuatan dan Kelemahan Teknik SQ3R
  • Teknik Membaca SQ3R
  • LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN TEKNIK LNKUIRI
  • JENIS DAN TUJUAN PENGGUNAAN TEKNIK INKUIRI
  • TEKNIK PENGAJARAN INKUIRI
  • Teknik Tell Me What You See
  • Skripsi Bahasa Indonesia
  • Daftar Judul Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Terbaru
  • Free Download Skripsi Bahasa Indonesia
  • Skripsi Pendidikan Bahasa Indonesia
  •