sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain,
mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib.
Dengan memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara kooperatif, siswa
dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman,
tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih
berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena kooperatif adalah miniatur dari hidup
bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Pembelajaran kooperatif merupakan
strategi pembelajaran dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang
tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami
materi pelajaran. "model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai setidaknya tiga tujuan penting pembelajaran, yaitu hasil belajar
akademik terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan sosial”(Ibrahim,
Muslimin et.al 2000:7).
Menurut Yadi Rohyadi (2003:5)
"pembelajaran kooperatif adalah suatu kondisi pembelajaran yang dengan
segala upaya setiap individu mendukung dan didukung individu lainnya dalam pencapaian
tujuan".
Menurut Muslimin Ibrahim, et. al
(2000:10) pembelajaran kooperatif dilaksanakan mengikuti tahapan-tahapan
sebagai berikut:
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran.
- Menyampaikan informasi.
- Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
- Membantu siswa belajar dan bekerja dalam kelompok.
- Evaluasi atau memberikan umpan balik.
- Memberikan penghargaan.
Menurut Roger dan David Jhonson (Anita
Lie 2002:31-34) untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran
kooperatif yang harus diterapkan sebagai berikut:
- Saling ketergantungan positif adalah sifat yang menunjukkan saling ketergantungan satu terhadap yang lain di dalam kelompok secara positif, keberhasilan kelompok sangat ditentukan oleh peran serta anggota kelompok.
- Tanggung jawab perseorangan, yaitu setiap individu didalam kelompok mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah dalam kelompok.
- Tatap muka. yaitu setiap anggota kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. karena hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada pemikiran satu kepala saja.
- Komunikasi antar anggota. unsur ini menghendaki agar para siswa dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunukasi.
- evaluasi proses kelompok. waktu evaluasi tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok. tetapi bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali melakukan pembelajaran.
Menurut Anita Lie (2002:12)
"pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
tugas-tugas yang terstruktur".
Sementara itu Hilda Karli dan Oditha R.
Hutabarat (2007:113) mengatakan bahwa "pembelajaran kooperatif adalah
pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar". Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu
diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang
terdiri dari dua atau lebih siswa untuk memecahkan masalah.
0 komentar:
Posting Komentar